Selasa, 03 April 2012

Metode Penulisan Karya Ilmiah


Oleh:
Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

1. Pendahuluan
Suatu karya dapat disebut sebagai karya ilmiah jika ia memenuhi beberapa syarat, yaitu ia harus kreatif dan obyektif, logis dan sistematis dan menggunakan suatu cara atau metode tertentu. Obyektif artinya tulisan tersebut bebas dari pendapat pribadi, emosi, atau lain hal yang sifatnya subyektif. Tulisan tersebut harus didasarkan kepada fakta, data atau informasi yang akurat, dan jikapun terdapat pendapat maka ia harus didasarkan kepada argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kreatif artinya tulisan anda berisi gagasan yang kreatif untuk memecahkan masalah yang berkembang dan bersifat asli dan jauh dari duplikasi. Sistematis artinya tulisan ilmiah mengikuti suatu alur pikir yang runut dan konsisten. Tulisan ilmiah itu juga menggunakan suatu metode baku, yang dapat diuji dan diulang kembali oleh penulis/peneliti lain.
Oleh sebab itu, karya tulis mahasiswa – yang notabene adalah tulisan ilmiah – harus didasarkan kepada prinsip-prinsip tersebut di atas. Pada kegiatan ini akan diuraikan metode penulisan karya ilmiah hasil telaah pustaka. Karya ilmiah hasil telaah pustaka ini pada dasarnya adalah menganalisis fakta, data atau informasi, dan kemudian mensintesis mereka menjadi suatu konsep, temuan, ide/gagasan atau hipotesis. Hasil telaah pustaka ada yang masih perlu diuji lagi kebenarannya (seperti hipotesis), tetapi ada pula yang tidak memerlukan lagi pembuktian.
2. Materi Penulisan
Materi tulisan karya hasil telaah pustaka antara lain dapat berupa hardcopy seperti buku, jurnal, majalah, prosiding dll., dan dapat pula softcopy, atau dapat pula merupakan hasil komunikasi pribadi dengan para ahli, focus group discussion (FGD) atau bentuk-bentuk lainnya. Bila diperlukan sebutkan secara lengkap spesifikasi sumber bacaan. Contoh untuk yang terakhir ini misalnya software, patent, program dll. Baca sumber bacaan secara ringkas dan efisien. Pertama-tama anda baca judul. Jika judul tulisan sesuai dengan apa yang anda butuhkan barulah anda baca abstrak. Jika anda telah mendapat informasi yang cukup dengan membaca abstrak maka anda tidak perlu membaca isi tulisan seluruhnya. Jika memang anda perlu informasi lebih lanjut barulah anda membaca bagian-bagian lain yang anda nilai penting dan dibutuhkan. Jadi tidak perlu semua isi tulisan dibaca. Ambil yang anda butuhkan. Dengan cara ini anda tidak banyak membuang waktu.
Materi tulisan tersebut dapat pula berasal dari sumber primer, sekunder atau bahkan tersier. Untuk tulisan ilmiah anda dianjurkan untuk mengacu kepada sumber primer seperti jurnal ilmiah. Beberapa keuntungan sumber primer antara lain adalah: a) merupakan sumber bacaan termutakhir, b) anda dapat menarik intisari lebih akurat. Kekurangan sumber sekunder antara lain bahwa anda tidak dapat menarik intisari yang akurat sebab sudah ada penulis lain yang melakukannya. Padahal, bisa jadi sang penulis tadi menarik intisari suatu karya ilmiah berdasarkan kepentingannya, atau hasil simpulannya kurang akurat. Fakta ini sering saya temui dalam karya-karya ilmiah.
Lokasi dimana anda memperoleh data, fakta, informasi atau bentuk lainnya dapat anda tulis jika memang itu penting untuk ditulis. Misalnya, anda menelusur sumber bacaan melalui jasa institusi lain seperti LIPI. Atau anda mendapatkannya di perpustakaan. Meskipun tidak mutlak, alangkah baiknya jika anda mencantumkan perpustakaan tempat anda memperoleh sumber bacaan.
Hal lain yang mungkin penting untuk dijelaskan adalah periode waktu sumber bacaan yang diambil. Sumber bacaan yang dianjurkan untuk digunakan sebagai bahan rujukan adalah sumber bacaan yang mutakhir. Batasan ini tidaklah kaku. Ada yang membatasinya lima tahun terakhir, dan ada pula yang sepuluh tahun terakhir. Ini bukan berarti sumber bacaan lebih dari sepuluh tahun tidak boleh disitasi. Kadang-kadang sumber bacaan yang lebih dari sepuluh tahun diperlukan untuk menelusur sejarah perkembangan suatu ilmu pengetahuan. Selama masih relevan dengan topik tulisan anda, anda dapat mensitasinya.
3. Metode Penulisan
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah hasil telaah pustaka yaitu:
a. Inventarisasi ide atau gagasan.
b. Memilih ide atau gagasan
c. Ubah ide menjadi topik dan judul tulisan.
d. Buat rancangan tulisan.
e. Berdasarkan kerangka tulisan, himpun sumber bacaan yang sesuai.
f. Buat intisari-intisari sumber bacaan yang dapat berupa fakta, data atau informasi..
g. Susun intisari-intisari ke dalam sub judul yang sesuai pada kerangka tulisan.
h. Pengolahan data, fakta atau informasi.
i. Metode analisis dan sintesis.
j. Hasil analisis dan sintesis tersebut disimpulkan yang dapat berupa fakta, data atau informasi, konsep, temuan, ide, gagasan, hipotesis dll., yang berbeda dengan intisari-intisari yang ada di sumber bacaan.
Inventarisasi ide atau gagasan
Mungkin anda pernah terbangun di tengah malam. Saat terbangun terlintas sebuah ide/gagasan. Atau mungkin anda mimpi dan anda terkesan dengan mimpi anda dan kemudian muncul ide. Atau saat anda santai juga tercetus ide. Atau di saat-saat lain yang tak terduga. Apa yang anda lakukan? Mengabaikan, menunda mencatat, segera mencatat atau tindakan lainnya?
Sebuah ide seringkali muncul tanpa terduga-duga seperti yang saya ilustrasikan di atas. Oleh karena itu, mungkin sekali anda sering mengabaikannya. Mungkin anda akan bergumam: ”Ah, nantilah mencatatnya”. Atau: ”Ah tak pentinglah itu”. Atau gumaman-gumaman senada lainnya. Tapi apa yang terjadi? Sebagian besar ide yang tercetus yang tidak didokumentasikan akan menguap entah kemana. Ini sangat tidak efisien. Sebab, mungkin sekali ketika anda berniat menulis sesuatu mengalami kesulitan dalam mendapatkan ide. Padahal, mungkin sekali ide atau gagasan tersebut telah pernah terlintas dalam pikiran anda. Coba jika saat itu pula anda mencatatnya, pastilah anda tidak akan kesulitan mendapatkan ide. Saran saya, anda dapat menuangkan ide anda dalam buku ide.
Sebuah ide dapat dimunculkan melalui berbagai jalan antara lain dengan imajinasi, membaca, komunikasi pribadi dengan para ahli, focus group discussion, menghadiri seminar, atau cara-cara lain yang lebih spektrakuler seperti mimpi.
Memilih ide
Tidak semua ide dapat anda tulis. Banyak alasan untuk itu. Mungkin ide itu kurang hangat atau kurang menarik. Mungkin juga hangat dan menarik tetapi anda tidak mampu menulisnya. Atau sejumlah alasan lainnya. Oleh sebab itu, ide-ide yang tertuang dalam buku ide dapat anda pilih.
Lalu apakah ide yang tidak dipilih kita buang? Tentu saja tidak. Simpan saja. Mungkin sewaktu-waktu anda membutuhkannya.
Ubah ide menjadi topik tulisan
Ide terpilih itulah yang kemudian dijadikan topik tulisan anda. Ada beberapa syarat agar topik tulisan benar-benar dapat diangkat menjadi sebuah tulisan yang menarik, yaitu: a) pertimbangkan apakah topik tersebut menarik baik bagi anda maupun pembaca?; b) apakah anda yakin mampu menulisnya?; c) cukupkah sumber bacaan dari topik yang anda pilih? Ketiga pertanyaan tersebut harus anda jawab sebelum anda menulis.
Buatlah topik secara garis besar, sebagai pedoman untuk membuat kerangka tulisan. Topik dapat langsung menjadi judul, atau dapat pula dari topik anda turunkan sebuah judul sementara. Saya anggap sementara, karena bisa jadi judul akan berubah setelah anda selesai menulis draft atau selesai menulis.
Buat rancangan tulisan
Setelah anda menentukan topik tulisan, sebaiknya anda membuat kerangka tulisan. Kerangka ini berguna sebagai pedoman agar anda tidak menulis sesuatu yang diluar topik tulisan anda. Sesuaikan kerangka dengan judul atau topik yang anda pilih.
Di bagian ini anda dapat merancang bagaimana sumber-sumber bacaan nantinya dikumpulkan dan disusun. Apakah anda akan menyajikannya dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi atau kombinasinya. Hal ini perlu anda perhatikan agar anda mempunyai pedoman ketika anda menyusun tulisan ilmiah. Dengan cara ini anda akan menulis sebuah karya secara efisien dan efektif.
Himpun sumber bacaan yang sesuai
Langkah selanjutnya adalah anda mencari bahan bacaan yang sesuai dengan topik tulisan anda yang telah dirangkum dalam bentuk kerangka tulisan. Baca sumber bacaan secara efisien agar anda tidak banyak kehilangan waktu hanya membaca bahan bacaan yang sebenarnya kurang begitu anda perlukan.
Buat intisari-intisari
Sumber-sumber bacaan yang anda peroleh, kemudian dibuat intisarinya, dan ditulis kembali dengan kalimat anda sendiri. Hindari sejauh mungkin anda hanya memindahkan kalimat orang ke dalam tulisan anda. Ini akan sangat merugikan anda sendiri. Sebab, dengan cara itu anda kehilangan kesempatan untuk berlatih membuat kalimat atau alinea dalam suatu tulisan yang utuh. Akibatnya, kreatifitas anda terganggu, yang pada akhirnya anda tidak akan mampu menghasilkan karya ilmiah yang baik. Orisinalitasnya rendah! Malah, cenderung plagiat!
Disini anda dapat menyusun data, fakta atau informasi baru yang anda intisarikan dari bahan bacaan. Data dapat anda sajikan dalam bentuk tabel, gambar, ilustrasi, teks atau kombinasinya.
Susun intisari-intisari
Intisari-intisari yang telah anda buat disusun ke dalam sub-sub judul yang sesuai dalam kerangka tulisan. Intisari tersebut dirangkai sehingga kalimat yang satu saling berkesinambungan. Demikian pula antar alinea harus sinambung. Tempatkan tabel, gambar atau ilustrasi ke dalam sub-sub judul yang sesuai. Jika anda mengalami kesulitan dalam memasukkan data ke dalam sub-sub judul, anda dapat menempatkannya sementara di sub judul yang anda nilai paling mendekati.
Pengolahan data, fakta atau informasi
Pada tahapan ini anda menganalisis intisari yang berupa data, fakta atau informasi. Data dapat anda analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Atau dapat pula bergantung kepada tujuan dari karya anda. Ada banyak cara untuk menganalisis tulisan ilmiah. Salah satu yang sering digunakan adalah analisis isi atau content analysis. Disini anda menafsirkan dan mengintisarikan suatu tulisan ilmiah. Pada tahap ini anda harus hati-hati menafsirkan sebuah tulisan. Tafsirkan tulisan secara seimbang dan sesuai fakta yang disajikan. Artinya anda harus menganalisis secara obyektif, bebas dari kepentingan anda sendiri alias subyektif. Tafsir dari suatu data mungkin sekali akan berbeda antar satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya. Itulah sebabnya anda dianjurkan untuk membaca sumber primer. Jika dalam menganalisis data anda menggunakan program komputer tertentu, maka sebaiknya anda sebutkan spesifikasinya.
Hasil analisis data tersebut anda jelaskan secara singkat, padat dan akurat pada bagian analisis dan sintesis.
Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan)
Pada bagian analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Anda disini dapat membuat perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan lainnya. Anda dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang anda temukan dalam sumber-sumber bacaan. Anda dapat mengulas pula kelebihan-kelebihan yang anda temukan, dan manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada.Hasil perbandingan tersebut kemudian anda satukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh (holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini.
Pada bagian sintesis anda dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan masalah yang anda temukan. Disini anda dapat secara luas memberikan komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin dibolehkan dalam batas-batas tertentu.
Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis oleh penulis lainnya. Disinilah karya anda. Disinilah intisari karya anda. Jika anda hanya sampai mengumpulkan informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.
Bagian analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan anda menulis.
Simpulkan analisis dan sintesis
Hasil analisis dan sintesis tersebut kemudian disimpulkan yang dapat merupakan data, fakta atau informasi, konsep, ide, gagasan, hipotesis, temuan dll., yang baru dan yang berbeda dengan karya-karya yang telah ada. Hasil analisis dan sintesis ini bisa jadi merupakan sumber hipótesis yang masih memerlukan pembuktian, atau sesuatu yang tidak memerlukan pembuktian karena memang kebenarannya tidak perlu lagi pembuktian. Cara menyimpulkan karya anda perlu dijelaskan secara singkat, tepat dan padat pada bagian metode penulisan ini.
Sistematika Penulisan
Pada dasarnya ada tiga sistematika yang biasa digunakan dalam karya ilmiah hasil telaah pustaka. Sistematika pertama berupa: a) halaman judul, abstrak, pendahuluan, isi, simpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka dan lampiran (jika diperlukan). Ssitematika kedua berupa: a) halaman judul, abstrak atau ringkasan, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penulisan, hasil dan pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, dan lampiran (jika diperlukan). Sistematika ketiga berupa: a) halaman judul, abstrak atau ringkasan, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penulisan, analisis dan sintesis, simpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, dan lampiran (jika diperlukan). Sistematika mana yang digunakan bergantung kepada format yang diminta oleh penyelenggara.
Selain sistematika, yang perlu anda perhatikan adalah format karya tulis yang diminta. Sering kali suatu karya ilmiah yang berbobot ditolak oleh dewan redaksi atau tidak dimenangkan oleh dewan juri disebabkan hanya oleh karena format yang tidak sesuai. Untuk itu, anda perlu meneliti format yang diminta oleh penyelenggara, dan kemudian memedomaninya.
4. Contoh Metode Penulisan Karya Tulis Bidang Eksakta
Metode Penulisan
Jenis Data
Jenis data, fakta atau informasi yang dikumpulkan terutama berupa data, fakta atau informasi primer yang berasal dari jurnal ilmiah, komikasi pribadi dan focus group discussion (FGD). Data sekunder yang berupa buku, majalah atau lainnya digunakan apabila sumber primer tidak diperoleh. Beberapa artikel ilmiah ditelusur dengan menggunakan jasa penelusuran, yaitu melalui LIPI, sedangkan sebagian besar artikel ilmiah diperoleh dari perpustakaan Universitas Bengkulu dan internet.
Untuk menjaga kemutakhiran data, fakta atau informasi maka hanya sumber-sumber bacaan lima tahun terakhir yang dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Rancangan Penulisan
Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah kemudian data dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil tafsiran kemudian dianalisis dan disintesis yang kemudian dihasilkan simpulan. Hasil analisis dan síntesis ini berupa gagasan baru untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam literatur.
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari sumber-sumber bacaan berupa jurnal, majalah, buku, artikel ilmiah di internet, komunikasi pribadi dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Pada tahap ini data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi, yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub judul dalam kerangka tulisan.
Teknik Pengolahan Data
Data, fakta atau informasi yang diperoleh kemudian diolah dengan cara tabulasi untuk data kuantitatif dan untuk informasi kualitatif dianalisis dengan analisis deskriptif dalam bentuk teks. Data yang telah diolah kemudian ditafsirkan dengan menggunakan metode analisis isi (………….).
Teknik Analisis dan Sintesis
Analisis dilakukan dengan cara membandingkan intisari-intisari sumber bacaan sebagai hasil pengolahan dan penafsiran data, fakta atau informasi. Pada tahapan ini, dibandingkan pula antara data yang tersedia dengan teori-teori yang relevan. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka diungkap permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan, kelebihan-kelebihan atau manfaat-manfaatnya. Permasalahan yang ditemukan itu kemudian dicari alternatif pemecahannya. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara membandingkan kelemahan dan kelebihan dari cara-cara yang telah ada. Berdasarkan hasil perbandingan itu kemudian diangkat pemecahan masalah yang merupakan kombinasi dari cara pemecahan masalah yang telah ada. Disini, penulis juga mengemukakan argumentasi untuk mendukung alternatif pemecahan masalah yang penulis kemukakan.
Teknik Penarikkan Simpulan
Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik simpulan dari proposisi-proposisi yang khusus yang kemudian digeneralisasikan. Saran atau rekonmendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: a) halaman judul, b) kata pengantar, c) ringkasan, d) pendahuluan, e) tinjauan pustaka, f) metode penulisan, g) analisis dan sintesis, h) penutup, i) daftar pustaka.
5. Penutup
Terdapat perbedaan antara metode penulisan hasil penelitian dengan metode penulisan hasil telaah pustaka. Meskipun demikian, satu hal yang sama adalah bahwa keduanya menggambarkan langkah-langkah atau tahapan penulisan.
Daftar Pustaka
Adnan, Z. dan Zifirdaus, I. 2005. Merebut Hati Audiens Internasional: Strategi ampuh meraih publikasi di jurnal ilmiah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dikti. 2008. Pedoman Umum Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Bidang IPA, IPS dan Ilmu Pendidikan. Dikti, Depdiknas, Jakarta.
Rifai, M. A. 1995. Pegangan: Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. UGM Press. Yogyakarta.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar